Aku Pilih Mundur......
Perahu
telah merapat, setelah sekian lama terombang ambing di tengah badai. Badai
tikaman yang tak kan pernah bisa reda. Hingga ku putuskan untuk menyudahi
pelayaran ini. Walau aku tau jarak sudah tak terlalu jauh namun samar sekali..
dan Pulau itu seakan hanyalah sebuah ilusi. Disini , di tempat aku bediri
kurasakan jarak pulau itu teramat sangat dekat, tapi kenapa harus sampai kesana
aku harus mengarungi jeram dan batu batu terjal, di tambah lagi keberadaan
pulau itu yang bila semakin kudekati, semakin samar dan hampir menghilang. Maka
dari itu, maaf aku hanya bisa mengirimmu sepucuk surat.karna mungkin aku tak
kan mampu menemukanmu.
Dear my secret,
Saat aku menulis surat ini, mungkin
hatiku telah lantah karna tercabik. Tercabik olehku sendiri. ku harap saat kau
membacanya, kau bisa tenang karna aku yang akan sirna.
Sayang, aku tau ini
semua tak kan adil untukmu, tapi ini juga akan jauh lebih baik untukmu, aku
pastikan itu. Setelah aku berfikir terlalu jauh, semakin tinggi pula anganku
mengiringi fikiranku. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana bahagianya jika kau
benar benar ku temukan. Tapi sayang, semua bayang bayang itu akan segera hilang
karna kuputuskan bahwa aku pilih mundur. Ya.. mungkin kata kata itu yang tepat
untuk mengakhiri cerita ini. Tanpa kau minta untuk bicara tentang perasaanku,
aku telah mengungkapnya.Aku telah menaruh rasa dan menitipkan separuh hatiku
padamu walau kau tak tau itu.
Sejak perpisahan itu , aku kehilangan
keseimbangan , pola pikirku yang tak terarah. Seakan hanya ada satu nama di
hatiku yaitu kamu. Ku berusaha menyikap tabir cinta ini dalam kondisiku yang tak
lagi sama, tapi terasa berat, di dalam keberatan itu aku merasa sakit, didalam
kesakitan itu aku merasa gagal. Sebisa mungkin ku berusaha untuk tetap tegar
mengahadapi dua hal yang berbeda.
Dengan berat hati ku katakan, aku telah
sangat menyayangimu dan akan terus menyayangimu, meski sebelumnya aku tak
pernah mau menghapusmu dari memoriku tapi kini telah tiba batas waktunya. Aku
tau aku belum menemukan titik kejelasan yang kita impikan, tapi setidaknya aku
sudah tau bahwa kenangan itu hanya akan tetap menjadi sebuah kenangan. the past
will remain the past.
Disini, aku tidak akan menyalahkan siapapun, begitu juga
dengan waktu. Karena aku sadar, semua telah di atur. Jika memang suatu saat
kita di pertemukan menjadi sepasang merpati, aku ingin kita menjadi seperti
merpati yang baru menetas dari cangkangnya.Membangun rasa dari hati yang
bersih. Walau terdengar mustahil, tapi ada sedikit keyakinan dalam hatiku bahwa
itu akan terjadi, tapi nanti.. ada masanya sendiri.
Sayang.. aku baru mengerti
bagaimana rasanya mencintai dalam situasi yang berbeda, dimana seharusnya rasa
ini telah ku kubur dalam.sakit sekali, kecewa dan perih. Itu yang aku rasakan,
bukan karena kamu, bukan pula karena dia, ini semua karena ego. Ego ku yang
terlalu berkuasa atas diriku.Maafkan aku yang telah berani menaruh joran, tak
sepantasnya aku mengganggu kehidupanmu. dan tak sewajarnya aku nekat bermain
api, hanya demi ke egoisanku.
Sejujurnya aku memang tak punya niat
mempermainkanmu, aku hanya ingin mewujudkan angan kita yang tertunda dulu. Tapi
ternyata, semua kesakitan baru kita rasa setelah semuanya sudah kepalang
tanggung. Sulit memang menerima kenyataan, apalagi sepait ini. Kuharap jika kau
membaca surat ini, kau tidak merisaukanku, jangan ada negatif thinking
tentangku,semua kulakukan karena kamu. Aku ingin kamu tidak lagi berharap
tentang kita agar hatimu tidak merasakan sakit. Jalanmu masih panjang, kau
masih punya cita cita dan harapan yang tinggi. Jangan karena aku dan surat ini,
kelak kau menjadi sakit.Bukan itu yang aku mau.
Sayang, rinduku padamu tak akan
pernah usai. Taukah kamu, bahwa di setiap langkahku, bayangmu selalu
mengiringi. Itu artinya kau selalu ada meski kita tak bisa bersama. Kuharap
kaupun begitu. Tapi cukuplah kau kenang cintaku, rasakan keindahannya tanpa kau
harus mengharap sesuatu yang semu. Tuhan punya rencana besar untukkmu, nanti
kau pasti akan bahagia dengan orang yang bisa mencintai dan memilikimu
seutuhnya,dan membuatmu bangga. Jangan kau hiraukan aku disini. Biarlah aku
hidup dengan sekedarnya. Aku bisa hidup dengan kenangan itu, kenangan itu yang
mampu membuatku tersenyum, mampu bangkit walau terengah engah.
Komentar
Posting Komentar